tempat nongkrong sederhana AKTIVIS KOFI DARAT

On 03:18 by Unknown in ,    No comments
Peribahasa "Bagaikan Katak Dalam Tempurung" mungkin sudah sangat familiar di telinga kita semua, yang berarti seseorang yang wawasannya kurang luas, bodoh, picik. Atau orang seperti ini penglihatannya tidak luas, luasnya bagaikan luas tempurung.

Nah, bagaimana jika "Bagaikan Kutu Dalam Tempurung"? jika katak mungkin luasnya penglihatan masih bisa diukur dan diketahui, namun jika kutu didalam tempurung akan susah diketahui karena seolah - olah berfikir jauh namun ternyata masih disitu - situ aja.

begitu juga kita memaknai perjalanan dakwah di kampus yang dilakukan. Kita sering terjebak dengan romantisme sejarah dakwah kampus dari masa ke masa. Namun adakalanya kita seperti melupakan begitu saja sejarah yang terjadi di ranah dakwah kampus.

Kita jarang menganalisa, jarang mengkaji, jarang mengevaluasi dan jarang berfikir kreatif, padahal hampir semua mengatakan bahwa fase dakwah 2000-an beda dengan sekarang namun masih saja menggunakan pola 2000-an.

Sedikit sekali melihat inovasi dalam menyelenggarakan kegiatan - kegiatan yang dapat menarik minat mahasiswa yang sekarang ini fokus pada akademisnya.

Jarang melihat sejarah terkadang membuat kita seperti "kerbau dicucuk hidungnya" hanya manut dengan mengeluarkan statement legendaris "Kepengurusan tahun lalu juga seperti ini". Padahal kita sama sekali tidak mengkaji kenapa program itu ada, bagaimana keberhasilan programnya, dan apakah tahun berikutnya harus ada. BUDAYA KRITIS ITU HILANG

Contoh sederhana adalah bagaimana membaca sebuah LPJ yang setiap tahun disampaikan dalam kepengurusan. Sangat sulit ditemukan adanya aktivis yang membaca 3 periode LPJ untuk mengetahui perkembangan yang terjadi setiap tahunnya, apakah bidang A sukses atau stagnan, atau malah mundur kebelakang.

Semoga tulisan sederhana ini bisa memnatik daya kritis dan ilmiah para aktivis di kampus...
Selamat berkarya... (^_^)
On 20:49 by Unknown in    No comments

Bagi yang sering jual beli gadget di pesbuk pasti biasa kan denger yang namanya TL atau tukar loss,, atau yang biasa dikenal dengan barter gadget yang seimbang atau yang harganya sama atau deket lah.

Nah, ada ngga yang mau menukarkan android 2 jutaan dengan nokia 3315 yang hanya bisa SMS dan nelpon? Pastinya ngga kan jawabannya, dengan alasan ngga seimbang, ngga mau atau alasan lainnya pasti semua akan menolak.

Nah, jika untuk gadget yang ngga seberapa aja, kita menolak untuk menukarnya dengan sesuatu yang harganya lebih murah. Trus ngga mungkin kan surga bisa kita tukar dengan harga yang murah.

Ngimpinya masuk surga tapi shalat 5 waktu malas atau jarang dikerjain, baca quran kalah saingan sama baca status sosmed, shalat malam apalagi pasti capcus ama tidur ileran, sedekahnya seribuan tapi ngemallnya ratusan ribu. Yaa, ngga mungkin lah...

Trus sukanya mengkritik kerja kerja kebaikan tapi diri sendiri malas abis kalo melakukan kebaikan, sukanya diem aja hidup di dunia maya.

So, coba deh lihat gimana shahabat nabi maupun para shalafusshalih, ibadahnya joss, amal kebaikannya luar biasa, maka wajar jika mereka bermimpi masuk surga, dan bahkan sebagian sahabat Rasul sudah dijamin masuk surga.

Tapi kan ada shahabat yang masuk surga karena suka menjaga wudhu seperti Bilal bin Rabah... Hello.... ente kagak sadar kalo Bilal itu ibadahnya joss, tauhidnya oke walau disiksa dan segala macam lainnya. Menjaga wudhu adalah keutamaan khas dari shahabat Bilal yang berbeda dari ke khas an shahabat Rasul yang lain...

Come on guys, mau TL surga? plis deh coba baca, renungkan dan amalkan isi dari salah satu surah yang ada dalam Alquran yakni QS. Al-Mu'minuun : 1-11.

Good luck and mari kita berfastabiqul khairat (^_^)